![]() |
Satu keluarga di Tiworo Tengah jadi Mualaf (foto : Muhammad) |
Sekeluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan tiga orang anak laki-laki saat masuk agama Islam ditandai dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Hal itu sebagai syarat menyatakan keyakinan mereka bahwa sah memeluk agama Islam. Kamis, 7 Maret 2024.
Pengucapan dua kalimat syahadat itu dipandu langsung oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tiworo Tengah, Jafar dan disaksikan langsung oleh Perwakilan Kantor Kemenag Mubar, Ketua BAZNAS Mubar, Perwakilan Pemerintah Desa setempat ,Tokoh agama, serta masyarakat sekitar.
Kemudian, satu keluarga tersebut setelah resmi memeluk agama Islam, nama mereka pun berganti yang bernuansa Islam.
Ketut Kartika menjadi Abdul Fajarudin (Ayah/46), Gede Melki menjadi Muhammad Melki Abizar, Made Luki menjadi Muhammad Luki Afdhal, dan Komang Miko menjadi Muhammad Miko Azkha.
Abdul Fajaruddin mengaku bahwa niat dirinya bersama keluarga untuk memeluk agama Islam sudah muncul sejak kurang lebih setahun lalu.
“Awalnya saya punya tujuan masuk Islam dikarenakan saya punya anak-anak tidak mau masuk sekolah saat ada pelajaran agama Hindu, karena dia tidak tau. Memang dulu saya agama Hindu tapi saya juga tidak tau apa-apa jadi tidak bisa mengajarkan mereka,” jelasnya.
Sebenarnya, kata Fajarudin, niat hendak memeluk agama Islam ini sudah terpikirkan beberapa tahun belakangan dengan pertimbangan bahwa ada salah satu anaknya memang masuk Islam.
“Sudah setahun kita mulai berfikir, kalau begini saya punya anak nanti kedepannya bagaimana. Jadi kebetulan istri saya ini awalnya orang Islam jadi dia tahu sedikit tentang Islam. Dari situ saya berprinsip biarlah saya mengalah dan masuk Islam, kebetulan juga ada anak saya agama Islam yang nantinya bisa membimbing adik-adiknya dalam belajar.” Kata Abdul Fajaruddin.
Sementara itu Istri Fajrudin, Jumiati (41) mengaku lega bisa kembali memeluk agama yang telah diajarkan sejak lahir. Ia juga mengaku bahwa tidak memaksa suaminya untuk mualaf karena selama ia memeluk agama yang dianut sebelumnya tidak ada paksaan apapun untuk taat beribadah.
“Merasa lega juga karena bisa beribadah bersama mengingat salah satu anak saya beragama Islam,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala KUA Tiworo Tengah, Jafar mengatakan bahwa satu keluarga mualaf ini adalah orang-orang yang dipilih Allah untuk diberikan petunjuk dan hidayah untuk memeluk agama Islam.
“Masuknya dalam agama Islam satu keluarga ini, maka bertambah pula satu keluarga sesama muslim. Tentu nantinya mereka akan terus dibimbing dalam pengetahuan Islam, terutama untuk melaksanakan ibadah sesuai syariat,” terang Jafar.
Penulis : Muhammad