MUNA BARAT, SANGIASULTRA.ID – Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Mukhlasin As Saniy yang berada di desa Kasakamu, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat (Mubar) sangat memprihatinkan, dan saat ini membutuhkan perhatian dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
Ponpes dibawa asuhan ustad Muhammad Jamaludin ini masih harus membutuhkan uluran tangan para pejabat atau orang – orang berdasi agar para santri bisa belajar dengan nyaman dan aman.
Kenapa tidak, melihat kondisi penyediaan prasarana layanan pendidikan dalam bentuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) masih sangat kurang, bahkan, sebagian santri untuk belajar harus menggunakan masjid dan asrama tempat tinggal mereka di pondokan.
Sebagian bangunan gedung juga masih darurat yakni masih di bangun dengan papan, bahkan untuk beberapa gedung pembangunannya terlihat belum selesai atau terhenti karena kendala biaya. Kemudian, untuk gerbang masuk dan pagar keliling masih menggunakan seng dan batang kayu.
Selain itu, akses jalanya sangat memprihatinkan. Untuk masuk di ponpes Darul Mukhlasin As Saniy dari perkampungan menempuh jarak kurang lebih 600 meter, hanya saja, kondisi jalan masih berlubang dan belum teraspal, sebagian penuh lumpur (musim hujan) dan adanya jembatan kayu melewati sungai yang sudah rusak parah.

Pembina Yayasan Manzilatul Ulum Mubar, Muhammad Jamaludin mengatakan, pondok pesantren yang di bangun ini memang masih butuh biaya besar untuk pembangunan RKB dan sarana lainya.
“Kalau untuk bangunan memang banyak yang kurang. Kita kekurangan RKB sebenarnya, selama ini kita pake masjid saja untuk belajar dan kadang juga kita pake kamar mereka (anak santri),” kata Muhammad Jamaludin saat ditemui di ponpes Darul Mukhlasin As Saniy. Selasa, 14 Januari 2025.
Untuk itu, pihaknya berharap bahwa dengan adanya kondisi pondok pesantren ini ada perhatian khusus dari pemda Muna Barat atau orang – orang dermawan sejatinya bisa mengulurkan tangan agar yayasan Manzilatul Ulum bisa lebih berkembang dan bisa mengharumkan nama Muna Barat serta bisa bersaing dengan Yayasan pondok pesantren lainya yang ada di Indonesia.
“Kami berharap pemerintah bisa membantu kami, terutama akses jalanan ini sangat memprihatinkan, kadang orang mau bertamu disini itu kadang ragu apalagi malam pasti takut,” harapnya.
“Jadi di pesantren ini untuk fasilitas sangat sekali kurang dan kedua tenaga pengajar juga masih kurang karena kendala biaya,” keluhnya.

Meskipun masih banyak kekurangan, namun pihak pendiri yayasan pondok pesantren selalu optimis untuk terus berusaha berbuat yang terbaik sehingga bisa melahirkan santri – santri yang berkualitas kedepanya dan bisa bermanfaat untuk masyarakat.
Pondokan yang digagas ini baru berjalan hampir 2 tahunan, terhitung dari tahun 2023. Sebelumnya itu, Muhammad Jamaludin mendirikan yayasan pesantren ditempat lain namun terpaksa ditinggalkan karena ada perselisihan atau salah faham dengan pemilik lahan.
Kemudian, dirinya berinisiatif membangun kembali pondok pesantren yang sekarang sudah dibangun di desa Kasakamu, Kecamatan Kusambi.
Untuk jumlah total santri di Ponpes Darul Mukhlasin As Saniy semua 66 orang. Santri laki – laki sebanyak 41, sementara perempuan sebanyak 25 santri.
“Kami berharap pondok pesantren ini kedepan makin berkembang baik jumlah siswa atau santri kemudian pembangunannya juga karena ini baru berjalan 1 tahun lebih,” pungkasnya.
Penulis : Muhammad