MUNA, SANGIASULTRA.ID – Sampah yang bertebaran di tepi laut mulai dari Lagasa sampai pasar Laino, kota Raha, Kabupaten Muna selalu menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, sampah – sampah tersebut belum ada perhatian khusus dari Pemerintah Derah (Pemda) setempat.
Para pengendara motor, mobil maupun pejalan kaki yang melewati baipas Raha itu selalu disuguhkan dengan panorama sampah plastik yang berserakan dibibir pantai.
Kondisi sampah ini menjadi perhatian pasangan calon bupati dan Wakil Bupati Muna, LM. Rajiun – Tumada dan Purnama Ramadhan. Pasalnya, pada saat pertemuan di Kelurahan Wamponiki, masyarakat mengeluhkan soal ancaman kesehatan mereka karena adanya sampah – sampah yang berhamburan ditepi laut.
La Ode Rajiun Tumada merspon cepat apa yang menjadi keluhan warga Wamponiki, khususnya yang tinggal diwilayah pesisir pantai. Soal sampah – sampah yang ada dibibir laut mulai dari Lagasa – pasar Laino akan menjadi prioritas untuk di bersihkan ketika terpilih menjadi bupati Muna.
“Sampah yang bertebaran mulai dari Lagasa sampai di Laino ini saya liat luar biasa. Ini sampah ini, didepan mata. Insyaallah ditangan Rahmatnya Muna, sampah ini menjadi perhatian khusus. Dampaknya apa, dampaknya adalah Wamponiki hari ini,” ucap Rajiun.
Kendati demikian, Rajiun sangat menyayangkan pejabat – pejabat di Muna yang tidak memperhatikan kebutuhan Masyarakat. Keluh kesa masyarakat, khususnya di Wamponiki tidak pernah diperhatikan.
“Kita bisa liat, jalur menuju rujab menuju ke kantor bupati pasti melewati julur baipas ini, apakah pejabatnya tidur atau mungkin pura – pura tidak tau ini,” sindirnya.
Lanjut Rajiun, kaitan tentang sampah, dirinya berupaya juga akan menata lingkungan wilayah Wamponiki sebagai backgroundnya kota Raha dan sebagai pandangan masyarakat ketika dilihat dari kejauhan.
“Dari kejauhan, dari pelabuhan atau dari kapal apapun ketika masuk di Raha yang pertama dipandang adalah Wamponiki. Jadi saya kira ini harus kita buat penataan lingkungan kota Raha secarah menyeluruh,” tandasnya.
Penulis : Muhammad