Program MBG di Muna Barat, Siswa Temukan Ulat di Sayur

Siswa SMP Negeri 1 Barangka, Kecamatan Barangka, Kabupaten Muna Barat saat menemukan ulat pada Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat, 25 April 2025. Foto: screenshot

MUNA BARAT, SANGIASULTRA.ID – Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Barangka, Kecamatan Barangka, Kabupaten Muna Barat, menemukan ulat pada Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat, 25 April 2025. Ulat ditemukan pada sayur viral di media sosial.

Potongan video berdurasi 22 detik itu memperlihatkan sejumlah siswa menemukan ulat dalam sayur. Tentu saja hal ini memicu kekhawatiran tentang kualitas makanan yang disediakan.

Dalam rekaman vidio yang beredar, salah satu siswa menggunakan pakaian sergam olahraga SMPN 1 Barangka sedang mengangkat ulat dalam sayur menggunakan sendok plastik.

“Ada ulat, angkat. Eh, makanan apa ini jo, ada ulat ada ulat. Tidak bergizi ini,”ucap seorang siswa yang ada dalam vidio tersebut.

Saat dikonfirmasi terkait penemuan ulat pada sayur, Kepala SMPN 1 Barangka, La Pelita belum memberikan penjelasan soal pembagian makanan gratis di sekolahnya yang ditemukan ulat dalam sayur makanan. Ia mengaku belum mendapatkan informasi lengkap terkait insiden ini dan masih mencari tahu kebenarannya.

“Saya belum dapat informasi tentang itu. Saya juga kaget dikirimkan vidionya, tidak ada informasi langsung ditelpon kejadian seperti itu,” singkat La Pelita saat dihubungi Sangiasultra.id.

Kejadian ini sangat mengejutkan dan menjadi perhatian publik. Program MBG yang bertujuan untuk meningkatkan gizi pelajar di Muna Barat kini menghadapi tantangan serius setelah dugaan adanya ulat dalam makanan yang dibagikan di SMPN 1 Barangka.

Penanggungjawab Dapur SPPG Minta Maaf

Terkait penemuan ulat pada sayur pada Makan Bergizi Gratis (MBG)
penanggungjawab Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Arman Hasa meminta maaf.

Politisi PKS ini juga membenarkan bahwa ditemukannya ulat pada menu sayur makan yang diberikan kepada siswa.

“Kami meminta maaf dengan ditemukannya ulat dan akan bekerja lebih baik lagi agar tidak terulang lagi,” ujar Arman.

Hari ini, kata dia, untuk Kecamatan Barangka melayani sekitar kurang lebih 2.660 siswa. Ia memastikan kejadian seperti ini hanya ditemukan pada satu, dua, atau siswa saja dalam satu sekolah.

“Kami tidak pungkiri terjadi di menu sayur, seperti di SMPN 1 Barangka. Ulat ini ditemukan pada menu sayur kacang panjang,” jelasnya.

Arman mengaku salah satu menu MBG hari ini adalah kacang panjang. Penyediaan bahan ini, pihaknya sudah melalui standarisasi di dapur. Dimana, bahan yang disiapkan dilakukan penyortiran, bahan bagus diambil dan yang rusak dibuang.

“Awalnya dilakukan penyortiran, yang rusak dibuang dan yang bagus diambil,” ungkapnya.

Kemudian, bahan sayur di cuci dan dilakukan pemotongan. Saat pemotongan, sayur kacang panjang dipotong kecil-kecil, kemungkinan ada satu atau dua potong masih terdapat ulat.

“Mungkin disinilah kejadiannya. Artinya, saat dilakukan pembersihan ulat termuat dalam sayur kacang panjang ini,” bebernya.

Dalam menyiapkan menu MBG ini, Arman menegaskan pihaknya sudah bekerja secara maksimal sesuai dengan standarisasi terkait sortir dan memilih bahan yang bagus dan rusak, dan sebagainya. Bahan bakunya diambil dari masyarakat di Mubar.

“Sekali lagi kami meminta maaf, sayur ulat ini luput dari sortiran kami. Dan kejadian ini tidak akan terulang lagi kedepannya,” tegasnya.

Penulis : Muhammad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250