Pj Bupati Mubar Janji Perhatikan Pondok Pesantren Darul Mukhlasin As Saniy

Pj Bupati Muna Barat Pahri Yamsul saat diwawancarai awak media usai melakukan kunjungan kerja di pondok pesantren Darul Mukhlasin As Saniy yang terletak di Desa Kasakamu, Kecamatan Kusambi, Sabtu, 18 Januari 2025. Foto: Muhammad/SangiaSultra.id

MUNA BARAT, SANGIASULTRA.ID – Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar) Pahri Yamsul berjanji akan memperhatikan pondok pesantren Darul Mukhlasin As Saniy.

Hal ini diungkapkan Pj Bupati saat mengunjungi pondok pesantren Darul Mukhlasin As Saniy yang terletak di Desa Kasakamu, Kecamatan Kusambi, Sabtu, 18 Januari 2025.

Sebelumnya, Pembina Yayasan Manzilatul Ulum Muhammad Jamaludin meminta langsung kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Muna Barat agar pondok pesantren ini diperhatikan.

Menindaklanjuti keluhan itu, Pj Bupati Mubar langsung mengunjungi pondok pesantren untuk mendengarkan langsung dari pengurus pondok. Ternyata keluhannya adalah pembangunan yang belum rampung dan akses jalan sangat memprihatinkan.

“Terkait apa yang menjadi kendala di pondok pesantren Darul Mukhlasin As Saniy, Pemda Mubar berupaya akan memberikan bantuan,” ucap Pahri Samsul saat ditemui awak media.

Hanya saja, pihaknya akan melihat sejauh mana pembangunan pondok pesantren tersebut. Pasalnya, kata dia, dalam memberikan bantuan nanti harus ada kriteria yang akan dipenuhi.

“Tadi kita ngobrol dengan pembina pondok pesantren bahwa mereka akan melengkapi surat-surat (kriteria dimaksud),” ujarnya.

“Kriterianya itu harus lengkap, berapa santrinya, berapa luas lahannya agar dibantu oleh pemerintah. Insayaalah bisa kita bantu, melalui dana hibah Pemkab juga bisa,” sambungnya.

Kadis Bina Marga dan SDA Sulawesi Tenggara ini juga menyampaikan bahwa selain diupayakan di dana hibah, bantuan untuk pondok pesantren akan diupayakan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Jadi ini nanti saya akan bawa ke bupati terpilih, tapi syaratnya harus dipenuhi dulu,” ungkapnya.

Kemudian soal akses jalan, Pahri bilang sudah dalam pantauan dan memastikan apakah nanti masuk dalam prioritas yang akan dibangun melalui APBD atau tidak.

“Kalau infrastruktur dasar dari depan itu tugasnya PU kabupaten, poros jalan minimal masuk pantauan. Kalau belum prioritas tidak apa-apa, tapi masuk pantauan,”bebernya.

Diberitakan sebelumnya, Pembina Yayasan Manzilatul Ulum Mubar Muhammad Jamaludin menyampaikan bahwa pondok pesantren yang di bangun memang masih butuh biaya besar untuk pembangunan ruang kelas baru (RKB) dan sarana lainnya.

“Kalau untuk bangunan memang banyak yang kurang. Kita kekurangan RKB sebenarnya, selama ini kita pake masjid saja untuk belajar dan kadang juga kita pake kamar mereka (anak santri),” katanya.

Dengan kondisi pondok pesantren ini, ia berharap ada perhatian khusus dari Pemda Mubar atau orang-orang dermawan sejatinya bisa mengulurkan tangan agar Yayasan Manzilatul Ulum bisa lebih berkembang dan bisa mengharumkan nama Muna Barat serta bisa bersaing dengan yayasan pondok pesantren lainnya yang ada di Indonesia.

“Kami berharap pemerintah bisa membantu kami, terutama akses jalanan ini sangat memprihatinkan, kadang orang mau bertamu disini itu kadang ragu apalagi malam pasti takut,” ungkapnya.

“Pesantren ini untuk fasilitas sangat kurang sekali dan tenaga pengajar juga masih kurang karena kendala biaya,” tambahnya.

Meskipun masih banyak kekurangan, pendiri yayasan pondok pesantren selalu optimis untuk terus berusaha berbuat yang terbaik sehingga bisa melahirkan santri-santri yang berkualitas kedepannya dan bisa bermanfaat untuk masyarakat.

Pondok pesantren yang digagas ini baru berjalan hampir 2 tahunan, terhitung dari 2023. Sebelumnya, Muhammad Jamaludin mendirikan yayasan pesantren ditempat lain namun terpaksa ditinggalkan karena ada perselisihan atau salah faham dengan pemilik lahan.

Kemudian, ia berinisiatif membangun kembali pondok pesantren yang sekarang sudah di bangun di Desa Kasakamu, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat.

Jumlah santri di pondok pesantren Darul Mukhlasin As Saniy totalnya sebanyak 66 orang, laki-laki 41 orang, sementara perempuan 24 orang.

Muhammad Jamaludin berharap pondok pesantren ini kedepannya makin berkembang, baik jumlah siswa atau santri dan bangunan ruang kelas baru.

Penulis : Muhammad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250