MUNA BARAT, SANGIASULTRA.ID – Warga Desa Abadi Jaya, Kecamatan Maginti, Kabupaten Muna Barat (Mubar) mengeluhkan soal akses jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki.
Jalan yang menghubungkan Desa Abadi Jaya dan Desa Pajala sudah puluhan tahun belum juga diperbaiki. Hingga saat ini belum ada perhatian dari Pemerintah Daerah (Pemda) Mubar.
Tidak hanya masyarakat setempat, pengguna jalan baik motor maupun mobil sering kali mengeluh karena jalan rusak berlubang dan penuh genangan air saat musim hujan.
Akibat jalan rusak, anak sekolah sering kecelakaan dan beberapa masyarakat jatuh dari motor saat menghindari lubang. Bahkan, sering tabrakan karena menghindar jalan rusak.
Padahal, akses jalan yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Maginti. Apalagi di wilayah tersebut ada wisata pantai Pajala dan dermaga penyeberangan antar pulau-pulau yang menjadi pusat perekonomian masyarakat setempat.
Kalau jalan sudah bagus tentu hal ini akan menjadi salah satu untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) desa atau Pemda. Namun, sayangnya jalan tersebut dibiarkan begitu saja.
Salah satu warga Desa Abadi Jaya, Arnas meminta kepada Pemda Muna Barat agar segera memperbaiki jalan poros Abadi Jaya-Pajala yang rusak.Menurutnya, jalan rusak ini sangat mempengaruhi pendapatan masyarakat setempat.
“Sudah puluhan tahun ini jalan tidak pernah diperbaiki. Kalau musim kemarau kita makan debu dan musim hujan jalanya becek penuh kubangan air. Jadi Kami minta Pemerintah bisa perbaiki secepatnya dan bisa dengarkan keluhan masyarakat disini,”pinta Arnas saat ditemui SangiaSultra.id, Minggu, 19 Januari 2025.

Sama halnya yang dikeluhkan salah satu pengunjung pantai Pajala, Jovin. Wisatawan lokal asal Kabupaten Muna ini mengeluhkan soal akses jalanan yang rusak saat hendak menikmati liburan bersama keluarganya di pantai Pajala.
Padahal, kata Jovin, ia baru pertama kali ke pantai Pajala, tapi hanya saja tidak nyaman saat melewati jalan tersebut sebab jalannya berlubang dan berdebu.
“Pantainya sih bagus, hanya saja tadi jalanya waktu kita kesini (pantai) rusak sekali. Sampai di gerbang masuk pantai, jalannya rusak. Semoga kalau saya kesini lagi sudah bagus mi jalannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Abadi Jaya, Miskani mengaku, kondisi jalan memang sudah lama rusak dan belum ada perhatian sama sekali dari Pemda.
Ia sudah mengusulkan jalan rusak termaksud drainase melalui Musrembang tiap tahun. Namun belum dijadikan prioritas oleh Pemda Mubar.
“Kita selalu usulkan di Musrembang ini jalan, termaksud drainase tapi tidak tau kenapa tidak dijadikan prioritas, padahal akses jalannya memang memprihatinkan,”bebernya.
Terkadang inisiatif masyaralat melakukan penambalan dengan menggunakan tanah gunung, batu kerikil. Bahkan sebagian di plaster menggunakan campuran pasir dan semen untuk menutupi jalan yang berlubang.
Masih kata Miskani, menjadi persoalan adalah selalu kebanjiran kalau musim hujan sehingga membutuhkan drainase agar tidak ada genangan air yang meluap di jalan raya atau rumah warga.
Menurutnya, akses jalan rusak sangat mempengaruhi aktifitas masyarakat karena rata-rata masyarakat setempat sebagian besar pedagang dan petani.
“Sangat mempengaruhi sekali perekonomian masyarakat disini ini jalan, jadi kalau kondisinya rusak begini kadang terhambat juga aktivitas. Jadi saya selaku kepala desa disini berharap ada perhatian khusus dari pemerintah,” tuturnya.
Menanggapi persoalan jalan rusak dan berlubang, Pj Bupati Mubar Pahri Yamsul berjanji akan meninjau langsung untuk memastikan kondisi jalan rusak yang ada di poros Abadi Jaya-Pajala.
“Coba siapkan datanya, biar kita lihat, terus nanti kita agendakan agar bisa ditinjau langsung,” singkat Pahri Yamsul.
Penulis : Muhammad