KENDARI, SANGIASULTRA.ID – Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kendari, Awaluddin Maruf menyebut bahwa La Ode Darwin berpotensi akan merubah wajah partai Golkar di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pernyataan ini setelah mendengar gagasan La Ode Darwin dalam mewujudkan kemandirian finansial partai. Salah satuhya adalah akan membangun sistem pembiayaan partai yang berkelanjutan melalui usaha produktif di setiap DPD II kabupaten dan kota.
Menurut Awaluddin Maruf, gagasan Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Tenggara, La Ode Darwin langkah awal dalam melakukan terobosan yang akan membawa perubahan signifikan dalam tata kelola partai di tingkat daerah.
Ia menjelaskan bahwa inisiatif membangun sumber pembiayaan partai melalui usaha produktif di setiap DPD II adalah inovasi yang jarang ditemui dalam lanskap partai politik Indonesia. Selama ini, kata dia, partai cenderung bergantung pada bantuan pemerintah atau sumbangan individu, sehingga kemandirian finansial menjadi tantangan tersendiri.
“Gagasan ini sangat positif dan berpotensi besar untuk diimplementasikan, asalkan mendapat dukungan penuh dari pucuk pimpinan. Jika Pak Darwin mampu merealisasikan ide ini secara nyata, itu akan menjadi langkah yang sangat cemerlang,” ujar Awaluddin, Senin, 3 November 2025.
Ia berpendapat bahwa wacana bisnis politik berbasis daerah yang digagas oleh Darwin berpotensi menciptakan model baru bagi partai politik di tingkat lokal. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada seberapa konkret dan sistematis struktur serta pola usaha tersebut dirancang.
“Jika konsepnya jelas dan terstruktur dengan baik, tentu akan lebih mudah dijalankan. Namun, jika hanya sebatas wacana, akan sulit untuk mengukur dampaknya,” jelasnya.
Awaluddin melihat gagasan kemandirian finansial ini sebagai upaya strategis Darwin untuk memperkuat kelembagaan partai agar tidak terus bergantung pada figur atau elite tertentu. Menurutnya, langkah ini dapat menjadi solusi atas persoalan klasik partai politik, yaitu minimnya transparansi dan keberlanjutan pendanaan.
“Ketika Pak Darwin melempar ide ini ke publik, tanggung jawab selanjutnya berada di pundak seluruh struktur partai, bagaimana mereka mengawal dan ikut menghidupkan gagasan tersebut,” katanya.
Namun, Awaluddin juga mengingatkan tantangan terbesar Darwin terletak pada kemampuannya membagi fokus antara tugasnya sebagai Bupati Muna Barat dan Ketua Golkar Sultra. Darwin dituntut untuk membuktikan kinerjanya di dua ranah yang berbeda tanpa kehilangan arah politik maupun visi pembangunan daerah.
“Jika beliau sukses memimpin Muna Barat, kepercayaan publik terhadap kepemimpinannya di Golkar juga akan meningkat. Sebaliknya, jika kinerjanya di daerah tidak berkembang, hal itu bisa menjadi beban politik,” tegas Awaluddin.
Awaluddin menambahkan, keberhasilan Darwin dalam menjalankan dua peran strategis ini akan menentukan posisinya di masa depan. Jika mampu menunjukkan hasil nyata baik di pemerintahan maupun di partai, La Ode Darwin berpeluang menjadi figur sentral dalam percaturan politik Sultra di masa mendatang.
Penulis : Muhammad














