Penerima BLT Kelurahan di Mubar Mengeluh, Uang Masuk Direkening Terpotong

Masyarakat penerima BLT 5 Kelurahan di Kabupaten Muna Barat mengantri di Bank Sultra kantor cabang Kambara. Kamis, 13 Juni 2024. (Foto : Muhammad)

SANGIASULTRA.ID, MUNA BARAT – Beberapa masyarakat penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kelurahan di Kabupaten Muna Barat (Mubar) mengeluh karena uang yang masuk dibuku rekening terpotong.

Hal itu diketahui setelah melakukan pencairan di Bank Sultra kantor cabang pembantu Kambara, Desa Wapae, Kecamatan Tiworo Tengah. Kamis, 13 Juni 2024.

Sebanyak lima kelurahan yang ada, yakni Kelurahan Lapadaku, Kelurahan Konawe, Kelurahan Tiworo, Kelurahan Wamelai dan Kelurahan Waumere, baru menerima tri wulan pertama terhitung dari bulan Januari, Februari dan Maret 2024 dengan total Rp 900 ribu per orang penerima BLT. Rincian per bulanya adalah Rp 300 ribu.

Namun sayang, saat penerima BLT mengecek yang masuk dibuku rekning malah terpotong. Yang masuk direkening mereka berbeda – beda, ada yang Rp 800 ribu dan ada juga yang Rp 850 ribu. 

Salah satu penerima BLT Kelurahan Lapadaku,  LA mengatakan, saat melakukan penarikan dan mengecek buku rekeningnya di bank, saldo yang terlihat hanya Rp 800 ribu.

Tidak tahu menahu kenapa sampai terpotong, seingat dia, saat disampaikan Pj. Bupati Muna Barat beberapa waktu lalu di kantor Kelurahan Lapadaku bahwa tidak ada potongan sama sekali.

“Yang masuk sama saya Rp800 ribu. Tidak tahu juga kenapa terpotong. Tidak ada juga pemberitahuan sebelumnya,” kata LA yang namanya mau diinisialkan saat ditemui di kantor Bank Sultra cabang Kambara. Kamis, 13 Juni 2024.

Berbeda dengan penerima BLT lainya, Wa Golu. Dirinya juga mengeluh BLT yang masuk di buku rekeningnya sebesar Rp 850 ribu. 

“Kalau saya Rp 850 ribu yang masuk,” singkatnya.

Selain itu, beberapa penerima BLT lainya juga terpotong dibuku rekeningnya. Bahkan, ada yang belum bisa diterima uangnya karena alasan pihak bank beberapa administrasi belum dipenuhi. 

Misal, penerimaan BLT atasa nama WD. Lili. WD. Lili diwakili oleh keluarganya sendiri untuk meneriman BLT karena masih diluar daerah. Hanya saja, pihaknya sudah memberikan surat kuasa kepada keluarganya, Wa Ngkahuhu.

Meskipun begitu, pihaknya juga belum bisa mengambil BLT- nya di bank karena ada beberapa hal. Padahal menurutnya, semua administrasi persyaratan sudah dilengkapi, namun pihak bank belum dilayani.

“Saya sudah dikuasakan ini. Ada semua surat kuasanya lengkap namun pihak bank dikembalikan. Tertulis juga Rp800 ribu ini untuk dicairkan tapi belum bisa. Katanya pihak bank biar tahun depan bisa itu,” kesalnya.

Saat dikonfirmasi kepada Kepala  Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sultra Cabang Pembantu (Capem) Kambara, Fasriani Ruva Mongkito belum memberikan keterangan jelas.

Wartawan ini berupaya ingin temui dikantornya namun tidak ada. Hanya saja, melalui sambungan telponnya, dirinya mengaku belum mengetahui suasana kantor karena lagi sakit.

“Belum tau suasana kantor hari ini seperti apa. Saya lagi sakit ini di rumah,” singkatnya.

Sementara saat ingin hendak dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Sosial Muna Barat, LD. Tibolo belum memberikan komentar. Dihubungi melaui nomor handphone pribadinya tidak pernah aktif.

Terkait dengan BLT bagi masyarakat kelurahan di Kabupaten Muna Barat itu diberikan langsung melalui  rekening masing – masing semua penerima. Penyaluran melalui rekening itu upaya Pemda Mubar   agar untuk menghindari potongan-potongan.

Hal itu  disampaikan Pj Bupati Muna Barat, La Ode Butolo beberapa waktu lalu saat menyerahkan BLT secara simbolis kepada masyarakat penerima BLT di kantor Kelurahan Lapadaku, Kecamatan Lawa pada Selasa, 11 Juni 2024.

 LD. Butolo mengatakan  bahwa program BLT kelurahan ini bersumber dari APBD dan diberikan kemasyarakat selama tiga bulan sebanyak Rp 900.000.

“Hitungan per bulannya Rp 300.000 per bulan, bagi masyarakat di lima kelurahan yang ada di Muna Barat,” jelas Butolo.

Penulis : Muhammad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250