KPM Sepakat Menangkan Kotak Kosong di Pilkada Mubar

Ketua Kerukunan Pemuda Mahasiswa (KPM) Muna Barat, Risman. 

MUNA BARAT, SANGIASULTRA.ID – Kerukunan Pemuda Mahasiswa (KPM) Muna Barat (Mubar) sepakat memenangkan kotak kosong di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar secara serentak pada 27 November 2024.

Mereka menganggap Pilkada Mubar yang hanya diikuti satu pasangan calon atau calon tinggal merupakan pencideran terhadap demokrasi.

Tentu ini baru kali pertama terjadi di kabupaten berjuluk ‘bumi laworo’. Kendati demikian, tidak sedikit yang akan bersuara untuk mendukung kotak kosong dalam pesta demokrasi yang digelar lima tahunan sekali.

Lahirnya calon tunggal di Pilkada Mubar dinilai tidak sejalan dengan prinsip demokrasi pada umumnya. Ini menjadi perhatian para mahasiswa serta masyarakat.

Sejumlah mahasiswa dan masyarakat sepakat untuk memenangkan kotak kosong dan melawan calon tunggal yang sudah mendapatkan rekomendasi 11 partai politik pengusung dan pendukung.

KPM Mubar secara terang-terangan menyatakan dengan tegas akan mendukung kotak kosong di Pilkada Mubar. Risman selaku Ketua KPM Mubar mengatakan, menatap langkah-langkah demokrasi saat ini dalam framing tujuan Indonesia emas 2045 menimbulkan kekhawatiran.

Dalam benaknya teringat tentang sejarah hadirnya Belanda di Indonesia pada masa lampau. Berangkat dari kekhawatiran itu, Risman bersama puluhan mahasiswa yang tergabung dalam KPM sudah mengkaji sampai pada taraf kesimpulan kesepakatan dan tidak akan pernah dirubah.

“Mewakili rekan-rekan KPM Mubar, saya atas nama Risman selaku Ketua KPM Mubar mengambil langkah tegas dengan maksud menyelamatkan daerah kami tercinta (Muna Barat),” ucapnya.

Risman dengan suara lantang menyatakan bahwa kotak kosong adalah alternatif terbaik. Sebagai pemuda yang memiliki rasa kepekaan tinggi terhadap demokrasi sangat mewaspadai dan senantiasa berhati-hati dalam menentukan pemimpin.

“Banyak dari kami mengkaji tentang kepribadian, visi, dan identitas pribadi dari tiap bakal calon yang akan mendaftarkan diri sebagai calon bupati di daerah kami (Mubar) tercinta. Banyak pula nilai-nilai plus minus yang kami dapatkan dari para kandidat tersebut,”jelasnya.

Kemudian, lanjut Risman, saat ini KPU Mubar dengan segala bentuk proses tahapan yang dilakukan secara demokratis sudah mengumumkan satu bakal pasangan calon tunggal untuk Mubar.

Usai pendaftaran di KPU dalam pidato menyampaikan dan meminta untuk diberikan penghargaan oleh KPU sebagai calon tunggal karena sejarah di Sultra dan satu-satunya di Indonesia timur.

“Ini bagian bukti salah satu ke angkuhan diri. Sikap angkuh seringkali ditunjukkan dengan merasa diri paling benar, paling hebat, selalu diberikan pengakuan, dan sulit menerima pendapat orang lain,”kesal Risman.

Di lain sisi, kata dia, statement yang dikeluarkan pada pidato-pidatonya ‘Apondoie Rampahano’ merupakan kalimat yang menggambarkan bentuk keangkuhan diri dan ini menunjukan  sangat-sangat tidak layak untuk di kategorikan sebagai pemimpin daerah.

“Sebagai calon pemimpin publik, sifat angkuh seperti ini yang nantinya akan menimbulkan banyak perselisihan serta kekacauan sampai dengan pada kehancuran suatu daerah,” jelasnya.

Melalui kajian-kajian politik bersama teman-teman KPM, maka dengan segala bentuk pertimbangan bahwa calon tunggal ini adalah representase dari ‘Belanda Hitam’ pada waktu lampau dan ini relevan dengan strategi awal masuknya di Mubar menggunakan kendaraan money politic.

“Strategi ini terus dilancarkannya guna mewujudkan segala bentuk hasrat pribadinya. Dengan cara seperti ini, tidak sedikit pula masyarakat Mubar yang terjerumus dalam muslihatnya,”ungkapnya.

Mengingat dalam sejarah peradaban bangsa, pemuda adalah aset bangsa yang sangat mahal dan tidak ternilai harganya. Pemuda adalah tonggak  bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. Generasi muda menjadi komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa.

Oleh karena itu, lanjut dia, harus ada kesadaran pemuda agar ikut serta dalam keterlibatan untuk mengonsepkan dan mengawal pembangunan dalam suatu daerah.

Menurutnya, hal ini sangat diperlukan serta sangat membantu pemerintah dalam merealisasikan visinya. Pemuda adalah mitra pemerintah yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam kemajuan suatu daerah.

Sementara itu, pemuda Desa Watumela, Kecamatan Lawa, Adan bersama ratusan pemuda lainnya akan bersuara mendukung kotak kosong pada Pilkada Mubar 2024.

“Lahirnya calon tunggal di Mubar adalah salah satu bentuk mundurnya demokrasi. Kami pemuda Lawa akan terus bersuara untuk memenangkan kotak kosong,”tegas Adan.

Pernyataan sikap yang disampaikan Adan adalah bentuk panggilan hati nurani tanpa ada intervensi dari pihak manapun. Bukan tanpa alasan, kotak kosong baru terjadi di Mubar setelah melewati Pilkada pada 2017 lalu. Namun, semua itu telah terlewatkan tanpa ada riak-riak.

“Adanya kotak kosong di Pilkada Mubar mengurangi inkonsistensi demokrasi karena esensi demokrasi itu adalah menciptakan pilihan sebanyak- banyaknya,” bebernya.

Artinya, lanjut Adan, tanpa kompetisi, esensi demokrasi berkurang karena tidak ada ruang untuk memberikan pilihan kepada masyarakat memilih calon pejabat publik terbaik.

“Ketika hanya ada satu calon melawan kotak kosong masyarakat kehilangan kesempatan untuk memilih berdasarkan penilaian yang adil dan berdasarkan hati nurani,” tutup mantan Ketua BEM Fisip Universitas Muhammadiyah Kendari itu.

Penulis : Muhammad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250