MUNA BARAT, SANGIASULTRA.ID – Desa Suka Damai, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) memang luar biasa karena terpilih sebagai “desa wisata religi”, desa ini menjadi simbol kerukunan dan keharmonisan masyarakat yang hidup berdampingan meskipun memiliki perbedaan agama, suku, adat, dan budaya.
Keunikan desa ini bahkan diabadikan dalam video dokumenter bertema “Desa Sadar Kerukunan” yang diluncurkan langsung oleh Wakil Gubernur Sultra, Hugua, pada 21 April 2025 yang bertempat di aula Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Sultra.
Dokumenter tersebut menggambarkan bagaimana keberagaman justru menjadi kekuatan bagi masyarakat desa, yang selalu mengedepankan gotong royong dan saling menghormati.
Kepala Desa Sukadamai, Kadek Resana, berharap dengan status sebagai desa religi pemerintah dapat memberikan dukungan berupa anggaran bantuan untuk pengembangan desa.
“Mengingat desa ini dikenal sebagai miniatur Indonesia, tentu saja keberadaannya menjadi kebanggaan bagi masyarakat setempat dan seluruh masyarakat Muna Barat,” kata Kadek Resana saat ditemui di kantornya. Kamis, 8 Mei 2025.
Dalam vidio dokumenter diputar, kata dia, menceritakan kisah hidup dari masyarakat desa Suka Damai. Sebuah kisah tentang bagaimana keberagaman bisa menjadi sumber kekuatan, saling gotong royong, hidup bekerukunan tanpa ada perpecahan meskipun berbeda agama, suku, adat dan budaya.
“Sehingga atas dasar itu, desa Sukadamai dipilih menjadi desa sadar kerukunan dan sebagai desa religi di Sultra,” jelasnya.
Kata dia, dipilihnya sebagai desa religi karena di desa Sukadamai memiliki ragam suku, agama, adat dan budaya. Kemudian, lokasi desa juga sangat strategis dan didalam desa tersebut terdapat berbagai macam tempat ibadah yang berdampingan.
Selain itu, kehidupan masyarakatnya juga dikenal selalu hidup harmonis, damai tanpa ada perpecahan dan saling menghormati antar sesama.
“Vidio dokumenternya sebagi desa sadar kerukunan sudah diluncurkan oleh wakil Gubernur Sultra langsung dan yang ditayangkan itu adalah desa Sukadamai,” kata Kadek Resana saat ditemui di kantornya. Rabu, 7 Mei 2025.
“Jadi ini sangat penting juga bantuan anggaran. Apa lagi desa Sukadamai ini adalah miniatur Indonesia dan merupakan icon serta kebanggaan kita semua masyarakat Muna Barat karena sudah dipilih sebagai desa sadar kerukunan dan desa wisata religi,” terangnya.
Diketahui, peluncuran vidio dokumenter desa Sukadamai digelar di aula kantor Kanwil Kemenag Sultra pada 21 April 2025. Launching perdana vidio tersebut mengusung tema” Toleransi dan kerukunan warisan leluhur yang tetap hidup”.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung wakil Gubernur Sultra, Hugua, Bupati Mubar, La Ode Darwin, Kepala Kanwil Kemenag Sultra dan tokoh – tokoh agama di Sultra.
Penulis : Muhammad