KENDARI, SANGIASULTRA.ID – Sebanyak 80 siswa-siswi dari SMA Negeri 04 Kendari beserta Ketua rombongan Jusniati, S.Pd, M.Pd dan 6 guru pendamping melakukan kunjungan ke kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kunjungan tersebut dalam rangkaian kegiatan Study Tour PIK-R Sri Gantari bertemakan “Remaja Hebat Masa Depan Cemerlang”. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan memperkuat peran remaja sebagai agen pencegahan narkoba di lingkungan mereka.
Agenda utama kunjungan ini meliputi arahan langsung dari Ketua Tim Bidang Pencegahan BNNP Sultra, Muh. Syarif Ramba, SKM., M.Kes.
Selain itu, peserta diajak mengunjungi aset penting milik kantor BNN, seperti Rumah Tahanan BNNP Sultra dan klinik pratama BNN yang berfungsi sebagai pusat rehabilitasi dan layanan kesehatan terkait penyalahgunaan narkoba.
Dalam sambutannya, Muhammad Syarif Ramba menegaskan bahwa maraknya penyalahgunaan dan peredaran narkoba saat ini semakin meluas dan tidak hanya melibatkan kalangan dewasa, tetapi juga remaja. Ia juga menyampaikan, remaja harus menjadi generasi yang tangguh dan memiliki daya tahan terhadap godaan narkoba.
“Remaja sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menjadi pelopor dalam perang melawan narkoba serta turut aktif berperan dalam mencegah penyebarannya di lingkungan sekitar,” ujarnya.
Sosialisasi yang disampaikan Katim Pencegah BNNP Sultra ini menekankan pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat khususnya pelajar dalam upaya pencegahan narkoba. Ditekankan pula bahwa pendidikan tentang bahaya narkoba harus terus diberikan agar remaja mampu membuat keputusan yang bijak dan menjauhi segala bentuk penyalahgunaan zat terlarang.
Para guru yang diantaranya adalah guru BK mengapresiasi kepada pihak BNNP Sultra atas sambutan dan terselenggaranya kegiatan ini, sehingga peserta didiknya mampu meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba sejak dini.
Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat sinergi antara sekolah SMA Negeri 4 Kendari dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari ancaman narkoba.
Editor : Redaksi
