Reses di Desa Santiri Mubar, Jaelani Komitmen Perjuangkan Kepentingan Nelayan

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Jaelani menggelar reses di Desa Santiri Kecamatan Tiworo Utara, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Selasa 5 Agustus 2025. (Ist)

MUNA BARAT, SANGIASULTRA.ID – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Jaelani menggelar reses di Desa Santiri Kecamatan Tiworo Utara, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Selasa 5 Agustus 2025.

Dalam reses tersebut, turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Muna Barat, La Ode Amin, Ketua Komisi I DPRD Mubar, La Ode Burhanuddin, pemerintah desa, tokoh masyarakat, nelayan dan siswa penerima Program Indonesia Pintar (PIP).

Dalam sambutannya, Jaelani menyatakan, dirinya pernah melakukan kunjungan di Pulau Balu ini sekitar sembilan bulan lalu.

“Alhamdulillah, saya hari ini berkunjung kembali sebagai anggota DPR RI. Berkat masyarakat di Santiri, turut mengantarkan saya di Senayan. Terimakasih, Desa Santiri ini menjadi salah satu daerah penyumbang suara terbesar bagi saya,” kata Jaelani dalam sambutannya.

Pria yang akrab disapa Bang Jay ini melanjutkan, saat ini dirinya diamanahkan partainya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), untuk duduk di Komisi IV DPR RI.

Mitra di komisi ini adalah Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Kehutanan, Bulog dan beberapa lembaga lainnya.

Khusus di Desa Santiri, Jaelani berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat nelayan.

“Hal ini menjadi komitmen saya menjadi anggota DPR RI untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat nelayan. Salah satunya adalah memperjuangkan Kampung Nelayan Merah Putih,” ujarnya.

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Jaelani yang didampingi langsung Wakil Ketua DPRD Muna Barat, La Ode Amin, Ketua Komisi I DPRD Mubar, La Ode Burhanuddin, pemerintah desa, tokoh masyarakat, nelayan dan siswa penerima Program Indonesia Pintar (PIP) saat reses di Desa Santiri, Kecamatan Tiworo Utara.

Namun demikian, menurut Jaelani, Program Kampung Nelayan Merah Putih ini harus melalui usulan pemerintah daerah untuk disampaikan ke pusat.

“Jadi, kuota Kampung Nelayan Merah Putih ini ada 100 di seluruh Indonesia. InsyaAllah ke depan terjalin komunikasi dengan Pemerintah Daerah Muna Barat agar usulan itu disampaikan ke saya dan kita kawal bersama-sama,” bebernya.

Dalam kesempatan reses ini, Jaelani juga menerima aspirasi masyarakat berkait berbagai bantuan perikanan dan alat tangkap.

“InsyaAllah usulan masyarakat ini akan kita tindaklanjuti dan kita perjuangkan di DPR RI. Tetapi masyarakat harus segera membentuk kelompok karena bantuan nanti akan berbasis kelompok,” imbuhnya.

Selain usulan alat perikanan, masyarakat juga mengusulkan bantuan masjid dan berbagai program yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan.

“Untuk usulan bantuan masjid, nanti dari pribadi saya. Saya berkomitmen untuk terus memperjuangkan seluruh usulan masyarakat pesisir,” tegasnya.

Selain menyerap aspirasi masyarakat, turut dirangkaikan dengan penyerahan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk anak SD dan SMP di Desa Santiri.

Bantuan PIP ini merupakan salah satu aspirasi Jaelani yang diperuntukkan bagi bagi pelajar yang tinggal di pesisir Muna Barat. (Rilis)

Editor : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250