KENDARI, SANGIASULTRA.ID – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pendidikan instruktur dan pendidikan kader tingkat pertama guna memperkuat ideologisasi partai di kalangan internal. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 2 hingga 3 Agustus 2025, di salah satu hotel di Kota Kendari.
Acara yang digelar oleh Lembaga Kaderisasi Provinsi DPW PKB Sultra ini dibuka secara resmi oleh Lembaga Kaderisasi Nasional (LKN) DPP PKB.
Pria yang akrab disapa Bang Jay ini menyebut, pendidikan instruktur dan pendidikan kader tingkat pertama merupakan amanah dari Peraturan PKB Nomor 01 Tahun 2025.
Salah satu penekanan dalam peraturan partai itu adalah pentingnya pemahaman ideologi partai bagi setiap kader.
“Pendidikan ini adalah fondasi utama bagi kita untuk bergerak dalam perjuangan politik. Dengan ideologi yang kuat, kita akan mampu menghadapi berbagai tantangan dan mengabdi lebih baik kepada masyarakat,” ujar Jaelani.
Anggota Komisi IV DPR RI ini menjelaskan, pendidikan ini dirancang tidak hanya untuk memberikan pemahaman teoritis, tetapi juga keterampilan praktis bagi para kader.
“Kita berharap para instruktur yang dihasilkan dari pendidikan ini dapat menularkan ilmunya kepada kader-kader di daerah masing-masing, sehingga ideologi PKB benar-benar meresap hingga ke tingkat paling bawah,” jelasnya.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, PKB Sultra berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas kaderisasi demi mewujudkan cita-cita partai dalam membangun bangsa dan negara.
Pendidikan ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam mempersiapkan kader-kader militan dan berintegritas menjelang kontestasi politik mendatang.
Pendidikan instruktur dan kader ini diikuti oleh perwakilan dari seluruh Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB se-Sultra. Materi yang disampaikan meliputi sejarah dan filosofi PKB, platform perjuangan partai, strategi pemenangan pemilu, serta penguatan kapasitas komunikasi dan advokasi.
Para narasumber berasal dari unsur pengurus DPP PKB, akademisi, dan praktisi politik yang memiliki kapabilitas di bidangnya.
Editor : Redaksi