LAWORO, SANGIASULTRA.ID – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muna Barat (Mubar), La Ode Harlan Sadia, melakukan inspeksi mendadak ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Barangka pada Senin, 13 Oktober 2025.
Kunjungan tersebut untuk melihat langsung kondisi gedung sekolah yang rusak berat akibat gempa.
Gempa yang mengguncang wilayah Mubar sebanyak dua kali telah menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan di SDN 3 Barangka. Salah satu yang terdampak paling parah adalah gedung perpustakaan, yang sehari-hari digunakan siswa untuk kegiatan belajar mengajar.
La Ode Harlan Sadia mengungkapkan bahwa kunjungannya ini merupakan respons atas laporan masyarakat mengenai kerusakan parah yang dialami sekolah akibat gempa.
“Benar, saya langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan dari masyarakat. Sebagai anggota DPRD Muna Barat, saya sangat prihatin melihat kondisi sarana dan prasarana gedung ini,” ujarnya.
Legislator muda ini menambahkan bahwa kondisi gedung yang terdampak gempa saat ini tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar karena berpotensi ambruk.
Gedung perpustakaan yang juga difungsikan sebagai ruang kelas dan kantor sekolah mengalami kerusakan paling parah. Plesteran dinding rontok dan retak, serta kolom depan bangunan juga rontok, menciptakan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Oleh karena itu, La Ode Harlan Sadia mendesak Pemerintah Daerah Mubar untuk segera mengambil tindakan perbaikan.
“Kita harus mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi anak-anak kita adalah generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Selain itu, Harlan juga menyoroti kondisi keseluruhan gedung di SDN 3 Barangka. Menurutnya, sekolah ini hanya memiliki 5 Ruang Kelas Baru (RKB) ditambah dengan gedung perpustakaan.
“Seharusnya ada 6 RKB. Karena kekurangan, gedung perpustakaan terpaksa dijadikan 2 RKB, yaitu ruang belajar dan kantor,” jelasnya.
Harlan menyayangkan kurangnya perhatian Pemda Mubar terhadap sekolah yang sudah lama dibangun ini. Seharusnya, SDN 3 Barangka menjadi perhatian khusus dari pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan Mubar.
“Anggaran yang ada, baik dari APBD kabupaten maupun APBN, seharusnya bisa dialokasikan untuk perbaikan sekolah ini. Sangat disayangkan jika tidak ada keberpihakan anggaran dari pemerintah daerah,” sindirnya.
“Saya meminta lembaga pemerintahan segera menindaklanjuti masalah ini. Kita harus memastikan ada alokasi anggaran di tahun 2025 atau 2026 nanti, karena kondisi sekolah ini sangat memprihatinkan. Jangan sampai ada korban,” tegasnya.
Menurutnya, pemerintah seharusnya sudah memberikan perhatian sejak tahun 2023, ketika salah satu gedung sekolah mengalami kerusakan parah.
“Ini seharusnya menjadi indikator penting bagi dinas pendidikan untuk menentukan sekolah-sekolah mana yang membutuhkan perhatian lebih,” pungkasnya.
Penulis: Muhammad