MUNA, SANGIASULTRA.ID – Tragedi yang merenggut nyawa dan menyisakan pilu terjadi di Perairan Tampo. Satu orang nelayan yang dilaporkan hilang ditemukan tewas pascaperahu yang ditumpanginya hancur dilindas kapal tongkang buana.
Insiden ini terjadi disekitar Perairan Tampo dan Pulau Renda, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu, 18 Oktober 2025 sekira pukul 14.30 Wita.
Dari tiga awak, hanya satu nelayan yang berhasil selamat, 1 korban ditemukan meninggal dunia, Minggu, 19 Oktober 2025 pagi. Sementara satu korban masih hilang saat ini masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
Korban selamat bernama Muhtari (48). Hari ke-dua pencarian, La Rone (63) ditemukan meninggal dunia. Sementara La Onus (51) masih dalam pencarian.
“Pukul 08.15 Wita, tim SAR gabungan menemukan 1 orang korban bernama La Rone dalam keadaan meninggal dunia,” terang Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Amiruddin kepada awak media.
Amiruddin bilang, jenazah korban
ditemukan mengampung di laut dengan posisi telungkup. Titik ditemukannya korban sekitar 0,6 NM arah tenggara dari lokasi awal. Setelah ditemukan, korban dievakuasi ke Pelabuhan Tampo. Selanjutnya, korban dievakuasi ke rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
“Tim SAR gabungan kembali melanjutkan operasi SAR mencari 1 orang korban lagi yang masih tersisa,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah kecelakaan laut terjadi disekitar perairan antara Tampo dan Pulau Renda siang kemarin. Kapal tongkang menabrak perahu nelayan menyebabkan kapal hancur dan tenggelam.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan detik-detik kapal tongkang sedang ditarik oleh kapal tunda atau tugboat menabrak perahu nelayan.
Dalam video berdurasi 2 menit 14 detik itu terlihat tepat dihadapan tongkang ada perahu berwarna putih tak bisa lagi menghindar sehingga tabrakan pun terjadi.
Perahu nelayan hancur dilindas tongkang. Beruntung, satu orang nelayan berhasil selamat. Ia menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut. Sementara rekannya yang lain hilang.
Penulis: Yono
