MUNA, SANGIASULTRA.ID – Tragedi berdarah mengguncang Desa Kontumere, Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna. Seorang anak berinisial UA (32) mengalami gangguan jiwa tega menghabisi nyawa ibu kandungnya inisial WL (53). Tak hanya itu, AU juga menebas tetangga orang tuanya berinisial LB (63) mengunakan sebilah parang hingga kritis.
Peristiwa nahas itu terjadi Jumat 12 September 2025 sekitar pukul 16.30 Wita. Warga Desa histeris setelah menemukan jasad WL di dasar sumur kebun. Tubuh korban penuhi luka, sementara LB ditemukan masih bernyawa namun bersimbah darah akibat sabetan senjata tajam.
Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa UA sebelumnya dipasung oleh keluarganya di kebun karena diduga mengalami gangguan jiwa. Kondisi itu menjadi latar kelam sebelum insiden maut terjadi.
LB merupakan korban selamat, mengaku diserang mendadak dengan parang ketika sedang berada di kebun. Dalam kondisi kritis, ia masih sempat meminta pertolongan warga dan akhirnya dievakuasi ke rumah sakit.
Malam itu, warga bersama aparat menelusuri jejak darah di kebun orang tua pelaku. Jejak tersebut mengarah ke sumur. Saat diperiksa, jasad WL sudah terbujur kaku di dalamnya. Polisi lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kemudian, polisi mengevakuasi jasad WL mengamankan sejumlah barang bukti. Tim Inafis Polres Muna juga memintai keterangan saksi dan melakukan visum serta autopsi di Puskesmas Kabawo.
Pencarian terhadap UA berlangsung sepanjang malam. Personel Polres Muna bersama warga terus menyisir senjumlah lokasi. Upaya itu, membuahkan hasil, pelaku akhirnya ditangkap pada Sabtu 13 September 2025 sekira pukul 06.00 Wita.
“Kurang dari 1 x 24 jam, terduga pelaku berhasil kami amankan berkat kerja sama masyarakat dan tim di lapangan,” ucap Kapolres Muna, AKBP Indra Sandy Purnama Sakti melalui Kasi Humas Polres Muna, IPDA Baharuddin saat ditemui di Polres Muna.
Polisi mengungkapkan bahwa UA memiliki riwayat gangguan jiwa. Meski demikian, penyidikan tetap berjalan sambil menunggu hasil pemeriksaan medis dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari.
Perwira satu balik dipundak ini menegaskan bahwa penanganan kasus ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
“Bapak Kapolres sangat prihatin dengan kejadian ini. Pemeriksaan kejiwaan akan dilakukan untuk memastikan kondisi pelaku. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang membantu proses pencarian,”tutupnya. (Red)












