Kabasarnas RI Marsekal Madya TNI Kusworo melakukan kunjungan kerja di Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Kendari. (Foto: SANGIASULTRA. ID) |
KENDARI, SANGIASULTRA.ID – Kabasarnas RI Marsekal Madya TNI Kusworo melakukan kunjungan kerja di Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Kendari.
Dalam kunjungan itu, Kabasarnas menyampaikan kepada personel Basarnas Kendari untuk memanfaatkan penggunaan perangkat pesawat tanpa awak atau drone dalam operasi SAR di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Saya sampaikan kepada Kepala Kantor Basarnas di seluruh Indonesia untuk penggunaan drone sebagai operasi pendahuluan,” ucap Kusworo saat di temui awak media, Rabu, 27 Maret 2024.
Menurutnya, penggunaan drone sangat menunjang operasi lebih cepat dan tepat. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi dari segenap operasi pencarian dan pertolongan yang dilakukan Basarnas di lapangan.
“Fungsi penggunaan drone untuk mengobservasi, melihat, dan meninjau sebagai data awal untuk pengambilan langkah selanjutnya,” ungkap jenderal TNI berpangkat tiga bintang dipundak itu.
Selain itu, lanjut dia, penggunaan drone sangat efektif dan efisien untuk bisa melakukan operasi-operasi selanjutnya. Contohnya bencana tanah longsor di Jawa Barat, pihaknya menggunakan drone.
“Termasuk titik rawan macet kita juga menggunakan drone. Ini menjadi agenda kita ke depan,” ungkapnya.
Selain itu, Kabasarnas juga memeberikan pengarahan kepada internal. Kemudian melakukan pengecekan peralatan alutsista, dan kunjungan ke Kapal Negara (KN) SAR Pacitan.
“Kunjungan saya dalam rangka melihat persiapan SAR khususnya di kanter-kantor SAR seluruh Indonesia. Salah satunya di Kantor SAR Kendari,” ujarnya.
Sesuai paparan dari Kakansar Kendari yang menonjol tahun 2023 adalah kecelakaan kapal paling tinggi dibanding keadaan bencana lainnya.
Ini menjadikan evaluasi ke depan untuk penambahan alutsista.
“Memang penambahan alutsista direncanakan tahun ini. Kebutuhan yang disampaikan Kakansar sebelumnya sudah dibahas dalam rapat kerja nasional,” bebernya.
Dengan keterbatasan yang ada, pihaknya memilah-milah untuk menjadikan skala prioritas. Contohnya, kebutuhan kapal yang bisa bergerak dengan lincah dan kecepatan bergerak bermanuver di lautan secara efektif dan efisien yang bisa menjangkau seluruh wilayah.
“Kita akan mengadakan kapal jenis RBB untuk menambah kekuatan di Basarnas Kendari,” ujarnya.
Dari luasan yang ada, Basarnas Kendari memiliki 4 Pos dan 2 Unit SAR yang jarak jangkauannya relatif jauh. Contohnya Wakatobi, daratannya hanya 3 persen sisanya lautan. Ini menjadi triger untuk penambahan kekuatan alutsista yang berhubungan dengan air. Entah itu alat selam, kapal, maupun peralatan lain. Begitu juga di daerah-daerah lain yang rawan bencana.
Penulis : Yono