Warga di Mubar Mengeluh Harga Beras Tembus Rp830 Ribu Perkarung, Program GPM Tak Maksimal

Beberapa harga sembako di Mubar naik drastis, beras tembus Rp830 ribu/50 kg. (istimewa)

SANGIASULTRA.ID, MUBAR– Sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan, namun beberapa masyarakat di Kabupaten Muna Barat (Mubar) mengeluh soal naiknya harga sembako yang ada di pasar.

Soal naiknya stok harga sembako seperti beras, minyak, tomat dan yang lainya sudah dikeluhkan oleh warga jauh hari sebelumnya, bahkan pemerintah daerah (Pemda) Mubar pun sudah melakukan langkah – langka untuk mengantisipasi lonjakan harga di pasar dengan menggelar pasar Murah yang bekerja sama dengan Bulog.

Namun dalam menghadapi bulan puasa yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi, harga beras di pasaran semakin melonjak naik drastis. Saat ini, harga beras menjadi Rp 830. 000 per 50 kilo gram. Kemudian, telur per rak Rp 63. 000.

Keluhan beberapa harga sembako ini dikeluhkan oleh warga yang ada di Kecamatan Maginti, Mba. Rini.

Knaikan harga beras ini dimulai sejak awal Februari 2024. Dimulai dari harga Rp700.00 Kemudian, Rp720.00, lalu Rp750.000, Rp 800.000 dan sampai Rp830.000, per 50 Kg.

“Naik semua harga di pasar. Kalau beras kita belikan sekarang Rp 830 ribu yang 50 kilo gram.  Kalau Tomat justru turun menjadi Rp 10 ribu per kilo,” kata Rini kepada jurnalis sangiasultra.id. Minggu, 10 Maret 2024.

Meskipun begitu, pekerjaan yang hari – harinya juga pedagang asongan itu tetap menjalankan aktivitasnya menjual beberapa sembako yang menjadi kebutuhan masyarakat sekitar di Maginti.

Naiknya beberapa stok harga sembako, saat ini Pemda Mubar melalui dinas Ketahanan Pangan Mubar gencar melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan membentuk Rumah Pangan Kita (RPK) dalam tiga wilayah besar yakni Lawa raya, Kusambi raya dan Tiworo raya.

Kemudian, dalam penyaluran beras, Pemda mubar juga kerjasama dengan beberapa distributor. 

Penyaluran beras sudah dimulai dari desa Wuna, Kecamatan Barangka pada, 7 Maret 2024 lalu.

Persiapan pasokan beras yang akan didistribusikan yaitu sebanyak 10 ton, dengan harga penjualan Rp54.000 per 5 kilogram atau Rp10.800 per kilogram, bawang merah sebanyak 2 ton dijual dengan harga Rp 35.000 per kilogram, serta gula pasir sebanyak 1 ton dijual dengan harga Rp. 17.500 per kilogram.

Akan tetapi, apa yang dilakukan oleh Pemda Mubar ini dinilai belum maksimal. Pasalnya, sebagian masyarakat belum kebagian untuk mendapatkan stok beras. 

Selain itu, kebanyakan masyarakat tidak mengetahui soal program Pemda terkait dengan penyaluran beras yang disubsidi. Kemudian, dalam pendistribusian beras juga itu diduga tidak di kontrol sehingga siapa saja yang datang mendapatkan stok beras.

“Kita tidak tau juga. Sampai sekarang belum ada informasi tentang GPM dan RPK itu. Keluhnya.

Terkait persoalan pegram  GPM dan RPK tersebut, kepala Dinas Ketahanan Pangan, La Aka dan Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangn Mubar, LM. Isahar Masiala belum memberikan keterangan. Didatangi dikantornya beberapa waktu lalu tidak ada, kemudian di hubungi melalui sambungan telpon enggan diangkat.

Penulis : Muhammad 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250