Lomba Goyang Bumi Moro sebagai upaya tingkatkan pendapatan pelaku usaha dan promosi wisata lokal (foto : Muhammad) |
MUNA BARAT, SANGIASULTRA.ID – Muhammad Fajar Hasan kembali menggelar lomba Bumi Moro part II di Kabupaten Muna Barat (Mubar). Kali ini, ada sebanyak 52 tim peserta yang mengikuti lomba tersebut yang terbagi kategori muda dan lansia.
Kegiatan yang digelar di area permandian Matakidi, Desa Barangka, Kecamatan Barangka ini berlangsung selama dua hari yakni Sabtu, 3 Agustus – Minggu 4 Agustus 2024.
Kegiatan yang digelar ini adalah upaya Fajar Hasan (FH) sebagai salah satu bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat Mubar untuk lebih meningkatkan pendapatan para pelaku usaha, memperkenalkan budaya lokal dan mempromosikan wisata lokal.
Selain itu, dengan adanya juga lomba bumi moro itu tentu sebagai ajang hiburan dan dijadikan sebagai silahturahmi dengan seluruh masyarakat Mubar.
Fajar Hasan mengatakan, selain mempromosikan wisata dan budaya lokal, lomba goyang bumi moro ini adalah salah satu bentuk untuk memupuk kebersamaan dan menjalin silahturahmi dengan seluruh masyarakat Mubar.
Selain itu, kegiatan tersebut adalah rangkaian dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Mubar ke- 10 dan dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke- 79.
“Jadi kegiatan ini minimal kita bangun kebersamaan. Selain itu juga bentuk silahturahmi, juga rangkaian dalam hari lahir Mubar kesepuluh,” kata Fajar Hasan saat ditemui. Minggu,4 Agustus 2024.
Meningkatkan Pendapatan Pelaku Usaha
Goyang bumi moro tidak hanya dijadikan sebagai ajang lomba untuk menghibur masyarakat, tetapi, kegiatan yang diselenggarakan Fajar Hasan ini juga dapat meningkatkan pendapatan para pelaku usaha atau pedagang asongan yang berjualan disekitar kegiatan berlangsung.
Dua hari acara lomba goyang bumi moro dilaksanakan, para pedagang atau pelaku usaha mendaptkan keuntungan yang banyak dibanding dengan hari – hari biasanya.
Para pelaku usaha berjualan di area permandian Matakidi |
Seperti penjual Pop Corn asal Kambara, dengan adanya kegiatan lomba bumi moro ini pihaknya sangat senang dan bersyukur sekali karena dirinya mendaptkan untung lebih besar selama dua hari kegiatan berlangsung.
“Alhamndulilah, kita senang sekali, semoga kegiatan – kegiatan begini ada terus di Mubar. Kami juga para pelaku usaha berterimakasih kepada penyelenggara,” ucapnya.
Bukan hanya para pedagang dari Mubar, tetapi lomba goyang bumi moro ini juga dimanfaatkan oleh pedagang kaki lima dari kota Raha,Kabupaten Muna.
Isnawati namanya, pedagang minuman dingin Pop Ice ini jauh – jauh dari Raha hanya untuk menjual berbagai jenis minuman di acara hiburan masyarakat yang ada di permandian Matakidi, Desa Barangka.
Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat jarang dan kalau berbicara untung, dirinya lebih besar pendapatan yang didapatkan dibanding menjual dihari – hari biasanya.
“Alhamndulilah kalau Rp 800-an satu hari kita dapat selama adanya ini kegiatan. Jauh – jauhnya kasian kita dari Raha sampai disini, tapi tidak mengecewakan, masyarakat ada saja yang datang beli,” terangnya dengan senyum bahagia.
Mempromosikan Wisata dan Budaya Lokal
Kegiatan lomba bumi moro tidak hanya sebagai ajang hiburan masyarakat atau sebagai pendapatan para pedagang, tetapi acara yang digelar ini juga sebagai ajang mempromosikan wisata lokal permandian Matakidi dan budaya lokal Muna.
Salah satu tempat kegiatan yang dipusatkan di permandian air tawar Matakidi itu tidak hanya dipilih begitu saja, tetapi hal itu sekaligus untuk memperkenalkan wisata Matakidi kepada masyarakat dari dalam daerah maupun diluar daerah Mubar.
Kemudian, lomba goyang bumi moro juga ini memperkenalkan budaya lokal suku Muna pada umumnya. Beberapa peserta lomba menampilkan tarian tradisional seperti tarian Muna (Linda) dan ewa Wuna (silat Muna).
“Kegiatan ini sengaja didesain khusus untuk memberikan hiburan kepada masyarakat sekaligus melestarikan budaya Muna dan mempromosikan wisata Matakidi,” kata Ketua Panitia, FH Conection, Fatahudin.
Permandian Matakidi ini memiliki mata air alami yang sangat jernih dan dingin. Pengunjung sering datang ke sini untuk merasakan kesegaran airnya. Di sekitar permandian, pepohonan rindang memberikan suasana yang alami dan sejuk. Selain itu, kata Fatahudin, disekitaran permandian ini terdapat tujuh Titik mata air yang masih alami serta masih terdapat pohon – pohon jati yang bisa dijadikan wisata.
Pihaknya berharap kedepan pemandian Matakidi ini bisa menjadi salah satu wisata alam yang dikenal, bukan hanya masyarakat lokal tapi secara nasional bahkan internasional.
Selain itu, lanjut Fatahudin, lomba Bumi Moro juga ini sengaja menghadirkan konten – konten kreator seperti Wa Ode Kartika, Wa Ode Kartini dan konten kreator lokal lainya agar apa yang menjadi tujuan kegiatan ini bisa diliat di seluruh dunia melalui akun TikTok, Facebook, Instagram maupun akun media sosial lainya yang mereka miliki.
“ Dengan begitu, untuk mempromosikan wisata pemandian Matakidi atau budaya lokal kita bisa terkenal di daerah lain melalui konten kreator,” terangnya.
Penulis : Muhammad