Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) La Ode Ida saat berkunjung ke Kabupaten Muna Barat (Mubar) untuk melantik tim pemenangan LA-IDA di Gedung Futsal Desa Latugho, Kecamatan Lawa. |
MUNA BARAT, SANGIASULTRA.ID – Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Lukman Abunawas-La Ode Ida berjanj bakal membangun jembatan penghubung Konawe Selatan (Konsel)-Muna dan Muna-Buton.
Pembangunan jembatan penghubung ini merupakan salah satu program prioritas Lukman Abunawas dan La Ode Ida (LA-IDA) jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra.
“Sebagai daerah kesatuan Sultra, konektivitasnya itu harus lebih lancar lagi kedepan. Apa itu, yakni akses jabatan Konsel-Tampo, termasuk Muna-Buton. Itu target dalam tiga tahun pertama dalam kepemimpinan kami,” kata La Ode Ida usai melantik tim pemenangan LA-IDA di Gedung Lapangan Futsal Desa Latugho, Kecamatan Lawa, Muna Barat, Senin, 19 Agustus 2024.
Hal ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap konektivitas antar wilayah daratan dan kepulauan. Program ini, kata dia, dalam rangka membangun konektivitas antar wilayah didukung oleh infrastruktur jalan dan jembatan di Sultra.
Selain membangun jembatan penghubung, mantan Ketua Ombudsman RI menyampaikan pentingnya perbaikan infrastruktur jalan antar kabupaten di Sultra, khususnya jalan poros di Konawe Selatan. Menurutnya, jalan ini merupakan salah satu akses penghubung dengan kabupaten lain, seperti Bombana dan Muna.
“Ada masyarakat dari kalangan pemuda di Muna yang whatsapp saya. Pak, kami berharap itu jalan di Konsel mulus karena itu akses jalan dari Kendari ke Muna, lewat Torobulu dan Lainea,” ungkapnya.
Jika Lukman Abunawas-La Ode Ida terpilih maka jalan dan jembatan dipastikan mulus. Sejauh ini, La Ode Ida sudah melakukan komunikasi dengan Bina Marga untuk menuntaskan program tersebut.
“Anggaran 1,2 triliun yang dulu hanya di bangun di pelataran kota dan Toronipa akan memuluskan jalan Sulawesi Tenggara,” ujarnya.
Selain itu, La Ode Ida menginginkan rumah-rumah masyarakat tidak layak huni akan di perbaiki. Ia tidak ingin ada rumah warga yang dindingnya masih menggunakan poster-poster.
“Saya tidak mau lihat rumah-rumah yang reok, saya hadir dengan program, seperti bedah rumah swadaya. Kemudian saya tidak ingin lagi poster-poster tepampang di dinding warga,” tutupnya.
Penulis : Muhammad