![]() |
Kantor DPRD Muna Barat |
MUNA BARAT, SANGIASULTRA.ID – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muna Barat (Mubar) La Ode Sariba mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) agar segera mengatasi masalah kenaikan harga beras di pasaran.
Menurutnya, kenaikan harga beras ini sangat berdampak pada kebutuhan pokok masyarakat. Olehnya itu, diperlukan peran Pemda untuk berkoordinasi dengan pihak Bulog.
“Sebab Bulog itu sudah membentuk Rumah Pangan Kita (RPK) dalam rangka untuk menyuplai kebutuhan masyarakat di tengah kenaikan harga beras,” ujarnya.
Politisi Nasdem ini mengingatkan bahwa dalam rangka menekan kenaikan harga beras, Pemda Mubardan Bulog diharapkan untuk melakukan pengawasan terhadap RPK yang telah dibentuk sehingga para penyuplai beras tidak sewenang-wenang untuk menaikan harga.
Kemudian, Pemda juga harus mampu memastikan stok dan harga beras dan kebutuhan bahan pokok lainnya menjelang Ramadan dan Idulfitri.
“Bukan hanya harga beras tapi harga kebutuhan pokok lainnya dipastikan semakin melonjak pada saat Ramadan dan Idulfitri ke depan,” tuturnya.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Mubar, La Ode Aka, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sementara mengaktifkan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan berkoordinasi dengan pihak Bulog.
“Pihak bulog sementara masih mobilisasi beras. SPHP InsyaAllah minggu ini bisa dilayani RPK setiap pasar,” terangnya.
Selain itu, dalam mengaktifkan SPHP, Pemda Mubar juga akan mensubsidi harga beras sekitar 25 sampai 30 persen.
Untuk subsidi sementara dibuat RAB-nya (rincian, anggaran biaya). InsyaAllah minggu ini sudah refiew dan siap kita subsidi sekitar 25 sampai 30 persen untuk beras,” pungkasnya.
Sebelumnya, harga beras mengalami kenaikan sangat signifikan di beberapa pasar lokal di Muna Barat. Bahkan, beras ukuran 50 kg harganya mencapai Rp800 ribu perkarung. (Adv)
Penulis : Muhammad