Tim inafis Satreskrim Polres Muna dan Polsek Tongkuno saat melakukan olah TKP di rumah korban . (Istimewa) |
SANGIASULTRA.ID, MUNA- Seorang pria di desa Oempu, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, inisial EL (50) ditemukan tewas gantung diri dirumahnya sendiri.
Kejadian naas tersebut, Senin 25 Maret 2024, sekitar pukul 06.00 wita.
Kapolres Muna, AKBP Mulkaifin, melalui Kapolsek Tongkuno, Iptu Abdul Hasan membenarkan kejadian tersebut.
“Iya benar. Kejadiannya sekitar pukul 06.00 Wita dan TKPnya di desa Oeompu, Kecamatan Tongkuno,” kata Abdul Hasan saat dihubungi melalui WhatsApp. Senin,25 Maret 2024.
Kata dia, mayat laki – laki yang ditemukan meninggal dunia itu diduga akibat gantung diri.
“Ditemukan seorang mayat laki-laki diduga gantung diri dengan menggunakan tali nilon warnah putih yang terikat pada sebatang kayu balok yang melintang diatas dinding kamar rumah korban,” terangnya.
Berdasarkan kronologis kejadian, sebelumnya korban dan istrinya, WT diduga sempat bertengkar. Saat malam hari sebelum ditemukan meninggal, WT bermalam di rumah sudaranya yang tidak jauh dari rumahnya, hanya berkisar jarak 300 meter.
Kemudian pada pagi hari, sekitar pukul 06.00 Wita, WT kembali kerumahnya dan langsung melihat suaminya posisi gantung diri dengan menggunakan tali nilon yang diikat pada batang kayu balok melintang diatas dinding rumah dan korban sudah tidak bergerak lagi.
Lanjut, Hasan, saat kejadian juga terdapat sebuah meja kayu yang terbaring disebelah korban.
“Selanjutnya menyampaikan kejadian tersebut kepada tetangga sekitar rumah dan menghubungi keluarganya serta keluarga korban via telpon seluler serta melaporkan kepada pihak kepolisian Polsek Tongkuno,” jelasanya.
Sebelum kejadian, Hasan menceritakan bahwa saat malam hari Istri korban meninggalkan korban dirumahnya seorang diri. Kemudian sekitar pukul 19.00 wita, WT memasak nasi, setelah memasak nasi kemudian mengajak korban untuk makan namun korban tidak mau makan, selanjutnya mengajak korban untuk pergi nonton di rumah saudaranya dan bermalam di rumah saudaranya tersebut namun korban juga tidak mau.
“Dan mengatakan bahwa ” kalian saja yang pergi, saya tidak mau tidur disana”. Kata Hasan menirukan bicara WT.
Hasan bilang, penyakit yang diderita oleh korban selama ini tidak ada, korban hanya mengalami kebutaan total tidak dapat melihat sama sekali sejak berada di Malaysia akibat terkena bahan kimia saat bekerja membor batu gunung.
Beberapa keterangan saksi lainya, WD Nurnita mengatakan, Pada sekitar jam 06.00 wita sementara berada dirumahnya, tiba-tiba mendengar suara orang menangis, lalu kemudian keluar rumah dan ternyata melihat istri korban menangis di samping rumah korban.
“lalu dirinya bertanya kepada istri korban ada apa, lalu istri korban menyampaikan bahwa bapaknya Tedi sudah meninggal dia gantug diri sambil menunjukan posisi korban yang kelihatan dari lubang jendela samping rumah korban,” katanya.
Kemudian, Saat itu juga korban langsung masuk kedalam rumah korban dan melihat korban sudah dalam posisi tergantung dan tidak bergerak lagi.
Pada Minggu 24 maret 2024 sekitar jam 15.30 wita, Nurniati sempat mendengar suara seperti orang sedang bertengkar antara korban dan istrinya.
“Selama bertetangga dengan korban, saya sering mendengar antara korban dan istrinya bertengkar terkait masalah keuangan, dan pada saat bertengkar tersebut dirinya sering mendengar korban akan bunuh diri,” ucapnya.
Atas kejadian itu, Polsek Tongkuno melakukan pemeriksaan beberapa saksi. Selain itu, Pihak Inafis Polres Muna dan pihak Medis Puskesma Walengkabola melakukan pemeriksaan luar terhadap korban.
Berdasarkan, hasil pemeriksaan luar oleh Dokter dan medis Puskesmas Walengkabola dan pemeriksaan Inafis Satreskrim Polres Muna bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, hanya luka lecet pada bagian leher bekas jeratan tali nilon.
Penulis : Muhammad